4.18.2014

Panjang Angan-Angan

Bookmark and Share

Ketika aku membuka lembaran-lembaran file pegawai yang telah pensiun, kutemukan catatan berikut ini:

Dahulu aku berangan-angan…
Andai aku menjadi seorang pegawai kantoran...
Dan benar saja, akhirnya akupun bekerja sebagai pegawai,
Sehingga akupun terobsesi untuk segera menikah.

Dahulu aku berangan-angan...
Kiranya aku dapat menikah...
Dan benar saja, akupun menikah,
akan tetapi hidup ini demikian sepi tanpa kehadiran anak.

Akupun berangan-angan...
kiranya aku dikaruniakan anak...
dan benar saja, akupun diberikan karunia anak-anak,
Akan tetapi, tidak berselang beberapa lama akhirnya aku jenuh dengan dinding-dinding apartemenku sendiri.

Akupun kembali berangan-angan...
Andai aku memiliki rumah pribadi...
Terdapat halaman dan tamannya...
Dan benar saja, setelah berusaha keras akupun memiliki rumah itu, akan tetapi, anak anak ku sudah pada dewasa.

Akupun kembali berangan-angan...
Duhai kiranya aku dapat menikahkan mereka...
Dan benar saja, akhirnya merekapun telah menikah,
Tapi aku jenuh dengan pekerjaanku dengan segala kesulitannya, semuanya terasa sangat melelahkanku.

Akupun kembali berangan-angan...
Andai aku segera pensiun agar aku dapat beristirahat...
Benar saja, akupun akhirnya pensiun,
Akan tetapi akupun tinggal seorang diri persis seperti kala aku baru lulus kuliah dahulu.

Akan tetapi ketika baru lulus kuliah dahulu,
Saat itu aku tengah menyongsong kehidupan,
sementara saat ini aku sedang menyongsong akhir kehidupan,
Namun meskipun demikian, aku masih saja memiliki setumpuk angan-angan.

Kini aku berangan-angan...
Untuk menghafalkan Al Qur’an...
Tapi... ingatanku telah mengkhianatiku (cepat lupa)

Aku juga berangan-angan...
Untuk berpuasa mendekatkan diri kepada Allah,
Tapi kesehatanku tidak lagi mendukungku.

Aku juga berangan-angan...
Untuk bangun shalat malam,
Tapi kakiku tak mampu lagi menahan beban tubuhku.

Sunggu benarlah Sabda Rasulullah Al-Musthafa,
“Pergunakanlah sebaik-baiknya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara:
1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
2. Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu
3. Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu
4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
5. Masa hidupmu sebelum datang kematianmu

Ya Allah! Bantulah kami untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan melakukan ibadah sebaik-baiknya kepada-Mu.

Saudaraku...
Jika dalam aktivitas harianmu tidak terdapat:
Dua rakaat Shalat Duha,
Atau 1 hizb bacaan Qur’an
Atau shalat Witir di malam hari,
Atau ungkapan kalimat baik yang kau ucapkan,
Atau sedekah yang dapat memadamkan kemurkaan Allah,
Atau amalan rahasia yang tak diketahui melainkan Allah.

Maka masih adakah nikmat hidup tersisa untukmu?

==================================================

Diterjemahkan oleh Fadlan Akbar, Lc. dari artikel berbahasa Arab
Panjang Angan-Angan

0 komentar:

Posting Komentar

Comment Please...

Design by Chandra Nugraha.
Copyleft®2010 by ube17 || supported by andra-ulatbulu