4.16.2014

LOMBA TIUP MONYET

Bookmark and Share

Seekor monyet sedang bergelayutan di pucuk pohon kelapa. Dia tidak menyadari kalau ia sedang diintai oleh tiga angin besar. Angin Topan, Angin Tornado, Angin Bahorok.
Tiga angin itu rupanya sedang bertaruh siapa yang bisa paling cepat menjatuhkan si monyet dari pohon kelapa

Angin Topan berkata, "aku cuma perlu waktu 45 detik..."
Angin Tornado tidak mau kalah, "kalau aku cukup dg 30 detik..."
Angin Bahorok, dengan nada mengejek berkata, "kalau aku 15 detik, pasti jatuh tuh si monyet..."

Lalu dimulailah pertaruhan diantara mereka bertiga

Angin TOPAN yang pertama, dia tiup angin sekencang-kencangnya... Wuuss...
Merasa ada angin yg bertiup kencang, si monyet langsung berpegangan pada batang pohon kelapa dengan sekuatnya. Setelah berusaha meniupkan anginnya dengan keras, ternyata si monyet tetap tidak bergerak. Dan Angin Topan pun menyerah.

Giliran Angin TORNADO... Wuuusss... Wuuusss...
Ia juga meniupkan anginnya lebih keras, dengan sekencang-kencangnya. Namun si monyet tetap tidak terjatuh juga.

Terakhir, Angin BAHOROK... Lebih keras dan kencang... Wuuuss... wuuuss...wuuss...
Si monyet malah makin kuat berpegangannya. Dan tetap saja tidak jatuh

Ketiga angin itu akhirnya mengakui, kalau si monyet memang hebat...
Tangguh, kuat & daya tahannya luar biasa.

Tidak berapa lama, tiba-tiba datang Angin Sepoi - Sepoi...
Dia mengungkapkan keinginannya untuk ikut bertaruh.

Ternyata niat angin sepoi-sepoi hanya dijadikan bahan ejekan dari ketiga angin lainnya...
"Angin yg besar spt kami aja tdk bisa, apalagi yang kecil..."

Tanpa banyak bicara, angin SEPOI-SEPOI langsung meniup ubun-ubun si monyet... Wuuuuuiiiisss…
Enaaaaaak... Adeeeeem… Segeeeeer…

Mata si monyet merem melek...
Tidak lama si monyet mulai tertidur, dan tanpa disadari terlepaslah pegangannya...
Kemudian, jatuhlah si monyet dari pohon kelapa.

Sahabat,

Boleh jadi, ketika kita,
Diuji dengan KESUSAHAN…
Dicoba dengan PENDERITAAN…
Didera MALAPETAKA...
Kita kuat bahkan kuat dari sebelumnya.

Tapi ketika kita diuji dengan...
KENIKMATAN...
KESENANGAN...
KELIMPAHAN...
PUJIAN...
Saat itulah kita "terjatuh"

So, jangan sampai kita terlena,
Tetap rendah hati dan mawas diri,
Ingatlah hidup kita di dunia hanya sementara,

Ingatlah akherat kita, karena itulah masa depan kita yang sesungguhnya.
Semua akan diminta pertanggung jawabannya.

Inipun ditujukan pula untuk diri sendiri, semoga menjadi pribadi yang lebih baik

Mari kita jadikan DUNIA KITA sebagai BEKAL. Jangan jadikan BEBAN...

=====================================================

Sumber: Salah satu grup ODOJ di Whatsapp

0 komentar:

Posting Komentar

Comment Please...

Design by Chandra Nugraha.
Copyleft®2010 by ube17 || supported by andra-ulatbulu